Thursday, February 17, 2011

Be Grateful

I had small chat discussions with my malaysian friend. As human, we always realized and agreed if we love for being arrogant with God. Why I said so? The answer is on you! it is on me as well :p

Have you say thanks to Allah today? For your breath, for your faith, for your life, for every single thing that is on you now! yes now. Those static things. Those dynamic things. Everything. Every single thing. Have you?
If not, then get a mirror and see your face! How you can be exist without His intervention? Got answer? Accidentally? You gotta be kidding!

Be grateful of what you have now, your complete life. Your COMPLETE LIFE. There are tons there, with no parents, no houses, no foods, no knowledge.

This ayat explains everything, It has the refrain :

"Then which of the favours of your Lord will you deny?"

No, you can not deny Allah's favours. Can Not. Allah knows us best. He is everything.

Back to the top, be grateful of what Allah gives to us. From the nearest and smallest thing from your life. Then it grows smoothly, bit by bit, to the biggest one and the farthest one. So, once you have 'trial' in your life, everything seems so easy to face it. Because, you always try to be grateful in every single thing in your life.

Be grateful, Always and Always.
Allah never sleep, We are on His guidance.

Tuesday, February 15, 2011

Amazing Race Without Other Competitors

Ingin mengganti kata pengganti utama tunggal dari aku menjadi saya, more polite?

Kemarin saya mengikuti pengajian FOKMA (Forum Komunikasi Muslimah Indonesia di Malaysia) utk pertama kalinya, subhanallah. itu kata pertama yang terucap ketika saya masuk majelis walau terlambat cukup lama, karena berbagai rintangan utk menuju tempat itu. 

Seperti yg pernah diceritakan, sekarang sy tinggal 'sendiri'. Tidak ada kemudahan dalam hal transportasi seperti biasanya, dan saya memberanikan diri untuk keluar sendiri mengikuti pengajian tersebut. Sebenarnya, tempat itu sangat sangat dekat, dekat dengan kompleks warung indonesia yg sering sy kunjungi dengan kakak saya. Tapi, karena tidak ada transport. Jalan satu-satunya utk sampai ke tempat itu ialah : Shuttle bus (uniten-serdang), KTM (serdang-ukm). Awalnya, setelah sampai di stasiun UKM saya akan dijemput oleh kak Ifah, kak Ifah ialah yang akan menjadi pembimbing liqo sy kedepannya, tp karena kak Ifah mengirim sms dan mengatakan baru bisa menjemput sy 20 menit lagi, jadi sy memutuskan utk naik bus mini. Tidak tau halte bus, sy bertanya ke 3 orang pemuda melayu yang juga baru saja turun dari train. Sepertinya saya salah dengan bertanya dengan mereka, membuat sy makin ketakutan, hanya satu pertanyaan yang terlontar, tapi saya malah ditimpali dengan beribu pertanyaan. Contohnya, " Adik dari mana? Mau ke mana? Mau buat apa pegi sana? Student ke? Ambil apa? Asal dari mana? Ada mix arab ke? dll"

Ya Allah, saya takut. Awalnya sy memasang muka baik, tapi lambat laun, wajah ini berubah menjadi masam, kecut. Dan mereka diam seketika haha. Ditemani cuaca yg sangat terik, sekitar 20 menit. Bus itu tak kunjung datang. Lalu, kak Ifah menelpon dan akhirnya beliau juga-lah yang menjemput -_______-;

Dengan motornya, saya menuju ke Masjid Assyakirin - Hentian Kajang, ternyata disana juga ada acara lain, jadi pengajian FOKMA dipindah ke kantor sekretariat FOKMA itu sendiri. 

Sudah hampir 3 tahun mengenyam pendidikan di Malaysia, tapi saya tidak tahu bahwa ada forum seperti ini, saya merugi. Tapi better late than never, better late than don't know nothing. Ada sekitar 50 lebih peserta dengan latar belakang yang berbeda, pekerja kilang, students (degree, master, PhD), lecturers, ibu-ibu, dsb. Pengisian masih seputar valentine sampai kasus cikeusik. Saya lupa nama ustadznya -__-; Menarik! Kata ustadz tersebut, orang kafir itu bukan bertujuan untuk mengkafirkan atau memurtadkan kita (muslim), mereka hanya ingin memporakporandakan akidah kita, salah satunya valentine. Hatta hanya ada satu muslim tapi jika akidahnya kuat, itu akan sangat berbahaya untuk sekitar. Logikanya sangat benar, itu juga menjadi perhatian club PPI dalam uniten lately.

Selesai pengajian, saya berkenalan dengan pekerja kilang dan students dari UKM, tak ketinggalan dengan ketua FOKMA juga hihi. Lalu, kami (Tiwi, Neno dan kak Ifah) berniat untuk makan di warung ayam penyet sekitar sana (lagi-lagi ini warung yang sangat sering saya kunjungi dengan yasir), ya Allah itu sangat dekat dari uniten. Selesai makan, kak Ifah pamit pulang dan beliau menawarkan utk mengantar sampai stasiun UKM, tapi sy menolak, sebab ingin berbincang lebih lama dengan tiwi dan neno, dan juga ingin merasakan bus mini =p

Kami lalu sholat dzuhur di surau terdekat, dan kami berpisah setelah itu. Karena saya harus mengejar shuttle bus berikutnya pukul 3.50pm. Mereka menawarkan untuk meninggalkan sy sendiri di halte atau mereka ikut menemani sampai saya dapat bus. Karena mereka masih ada keperluan lain di hentian kajang. Saya sok-sokan memilih untuk menunggu bus sendiri. 5,10,15 menit berlalu, bus mini jurusan bangi tak kunjung datang, akhirnya saya nekat untuk memilih bus jurusan kajang, saya tanya kepada abang driver itu, "Bang, ini bus ke stasiun UKM kan?", abang itu diam malah penumpang lain menjawab, "Tak lah dek, tapi ini nanti lalu KTM kajang, adek boleh turun situ, senang (baca:mudah) juga".
"ok bang, nanti kalau sudah sampai KTM kajang bagitau saya, ya" abang itu masih diam.

Saya duduk dibelakang, karena hanya itulah yang tersisa utk bersebelahan dengan perempuan. Tempat kosong lainnya, dengan pekerja laki-laki bangladesh dan indian. 15-20 menit dalam bus mini, bus semakin sesak, panas, sumpek, bau wangi dan kecut dan masam dan asap knalpot dan lainnya bercampur, abang driver itu tak kunjung meneriakkan atau memberhetikan saya di ktm. (atau mungkin saya yg tidak dengar dan ngeh). Metro Kajang, bus ini melaluinya, lagi-lagi warung indo depan metro kajang ini adalah langganan yasir dan juga sy. -___-; KTM itu masih belum ada batang hidungnya. Saya memutuskan pindah depan disebelah perempuan chinese, karena sudah agak lengang.
"kak, akak turun mana ya? KTM kajang masih jauh ka?".  "Alaa dek, baru saja kita lalu KTM kajang, yang depan kuil tadi, adek turun stasiun alam sari saja nanti di depan ada traffic light jalan sikit turun."
Lalu saya meneriakkan ke abang driver itu,  "Bang, turun alam sari ya, nanti bagitau saya". 
Saya turun di traffic light, dan berjalan sekitar 4km utk ke sampai ke stasiun tersebut, (fyi: 1. saat itu jam 3.20pm dan masyaAllah panasnya, 2. KTM Alamsari ternyata nama lain dari KTM UKM)

Cemas dan takut walaupun tiket UKM-Serdang sudah ditangan, jam menunjukkan pukul 3.40pm dan train tak datang lagi, saya tidak mau ketinggalan shuttle bus, karena sy tidak ada uang lebih untuk naik taksi which it costs 12rm. Saya hanya punya satu tiket shuttle bus dan duit 1 rm. well, it is like amazing race without other competitors, rite? hahaha.

3.50pm sampailah serdang, begitu keluar train saya langsung lari sangat kencang. 30 menit berlalu, dengan ditemani rasa cemas yang sampai ubun-ubun shuttle bus uniten akhirnya datang. Saya masuk dengan senyum yang sangat lebar dan lega, alhamdulillah. 

Dalam satu hari saya bisa mendapatkan jutaan pengajaran, baik dari agama, sosial, ekonomi =p, dll.
Terimakasih Ya Rabb.

Thanks, kak Pinta (dia ustadzah sy sebelumnya yg mengenalkan sy dengan kak Ifah), Tiwi, Neno, kak Ifah, kak Soraya, dan kakak2 lainnya. :)

Lebih memaknai dan menghargai akan pentingnya waktu dan ukhuwah. Alhamdulillah.












Friday, February 11, 2011

Engineering in Society

I took Engineering in Society in my 5th semester, it is core subject. So, i do not have any reason for not to take it or replace it hee

The subject supposed to be fun. When it comes to the boring lecturers (read: sleepy) and the classes are always full of students. I just dont like, i can not concentrate if it is too much students, even it is being held in theater.

Many things i can gain from this subject, but the interesting one is when the lecturers talked about BEM (Board of Engineers,  Malaysia) and IEM (The Institution of Engineers Malaysia). Honestly, I was surprised if there were such those organizations exist. I never imagine about how engineering has own board, has own code of professional conduct. And in BEM, there are some steps if you want to reach the top level (read: Professional Engineering), how well organized this board. I mean, it is not asal-asalan. Well organized. And how powerful this board is, you can not apply jobs in certain companies if you are not registered in BEM.

Yes, i kind of norak. Because, i am thinking why in my lovely country there is no such thing like that. I was imagined, one day Indonesia should have, at least one. We can not see with one-eye of engineering profession, engineer is the one who changed the country, the one who developed country, the one who make your life is 'life'. We can not live without intervention of engineers. YES, I feel more proud to become an engineer in future, insyaAllah. 



Wednesday, February 9, 2011

----

Recently. Too much complain. *sigh 
and those complains are just the same. the weirdos thing is i feel not tired of it.


Try to forget the past sooo hard ( it does not work *i guess) hiks
Ya Rabbi, Ya Muqolibbal Qulub tsabit qolbi ala diniek..
Ya Rabbul izzati, please do guide me to forget them easily and fast. Ya Allah, i beg your guidance.

My activities (present and the plans) : classes, PPI (not too busy as usual), LIQO @UKM (not start yet U_U), preparing for internship, basic Arabic course (from housemate =p), memorizing 30th section of Quran, routine jogging, reading and muhassabah.


current mood: miss my parents SOOOO MUCH.. MISS their smilesssss... :'(

Tuesday, February 8, 2011

Curhat Tengah Malam

Jika ditanya apa arti hidup ini, apa jawab kalian?
Jika ditanya apa yang sudah kalian beri pada kehidupan, apa jawab kalian?
Jika ditanya hidup yg bagaimana kalian inginkan, apa jawabnyae?

Kawan, aku bukanlah orang luar biasa. Aku hanya orang yang biasa, yang hanya mencoba untuk memberi sesuatu nilai pada hidup ini, jadi jika kelak ada yg bertanya, aku sudah mempunyai jawabnya.
Kawan, terkadang aku merasa egois, merasa diri ini paling benar, merasa orang lain hanya menyia-nyiakan hidupnya dengan sesuatu yang tidak penting. Tapi, itu menjadi bumerang untuk diriku di masa yang lain. Aku ingin segala sesuatunya proporsional.

Aku terlalu sering menyendiri, jadi mungkin ini salah satu penyebab yang membuatku agak 'berbeda' dengan yang lain. Pemikiran, prinsip dan sebagainya.
Tidak sedikit yang berkata 'aneh lu', 'kuno banget deh', 'udah ga jaman kayak gitu'.

Dan mungkin itu juga yang menyebabkan aku minim sahabat, aku merasa tidak semua teman bisa aku jadikan sahabat, karena menurutku sahabat itu bukan hanya menolong, tapi harus ditolong.

Ya, aku pemilih. Tapi itu tidak menghambat kehidupan sosialku, toh aku punya banyak (sangat) teman. Aku bersyukur, Allah pengen nunjukin ke aku bahwa tiap orang tu beda nanggepinnya, karena hakikatnya tiap insan tu beda. Allah udah nentuin pattern yang beda. Yang sama hanyalah fitrah, ya kita lahir dalam fitrah islam.

Hei, tapi aku merasa bahagia dengan ini semua. Aku merasa bahwa ini benar, dan tidak menyalahi aturan-aturan yang sudah Allah beri, so any objection (again)?

 -------------------------------



Satu waktu, dalam suatu obrolan santai di keluarga besarku. Tidak sedikit yang masih berfikiran bahwa cewek ga seharusnya kuliah, ga guna, ga usah belajar tinggi2, toh juga ujung2nya masuk dapur. Aku hanya tersenyum kecut kalau mendengar itu, entah sudah kali keberapa aku mendengarnya. Aku terlahir dari keluarga keturunan arab yang menetap di indonesia, ada sebagian kediktatoran dari para leluhur dulu masih jadi pedoman sebagian besar orang-orang berumur di keluarga ini. (sound extreme, rite?) Tapii aku berusaha melihat positifnya, (mungkin) salah satu alasan dibalik itu semua, karena anak gadis jika keluar dari rumah harus bersama mahram, jadi jika mereka menuntut ilmu lebih tinggi katakanlah kuliah, chance untuk bepergian tanpa mahram sangat besar. feel safe, kan? karena islam itu indah banget, kalau kita bener2 bisa mahamin dengan seksama, secara kaffah.

Dulu, waktu SMA aku merasa terkekang tapi lambat laun aku semakin sadar, bahwa itu semua untuk kebaikanku, karena tiap orang tua pengen ngasih yang terbaik untuk anaknya, walaupun terkadang 'si anak' sulit menerima. Aku juga sempat terkejut, haru, bahagia campur2 rasanya, sewaktu ummi mengizinkanku untuk kuliah. Tidak masalah bagiku kuliah dimana saja, asalkan aku bisa menuntut ilmu, dan dapat ridho orang tua. Alhamdulillah, diizinkanlah anak cewek yang paling imut untuk menuntut ilmu di negeri orang, dan sekarang tinggal sendiri. merantau. 

Balik ke persoalan tadi, menurut aku dapetin ilmu itu sendiri ga cuma di ruang-ruang sempit dalam kuliah aja, dari berbagai sumber, bahkan dari kehidupan kita sehari-hari, kembali ke diri ini, sejauh mana kita memandang sesuatu itu bernilai sebagai ilmu. Aku merasa setiap detik yg aku lalui adalah pengetahuan yang tak ternilai dari Allah, aku belajar dalamnya.
Aku bukan sok tau, atau sok pintar. Tapi bukankah menuntut ilmu itu wajib? 
Rasulullah bersabda (HR Ibnu Majah no 220 dari sahabat Anas r.a) :
 Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim
Setiap muslim. Bukan setiap muslimin aja. Muslimat juga wajib ya hehe

Entah kenapa hanya ingin share unek-unek yang tiba-tiba menggelayuti ku tengah malam begini huehe.

Wassalam


Monday, February 7, 2011

Doa by Zulaikha

terenyuh. *ini bahasa dr mana ya? :p
I just love this du'a


Seandainya telah kau catatkan dia milikku…
Tercipta buatku, dekatkan dia padaku…
Satukanlah hatinya dengan hatiku,
Titipkanlah kemesraan antara kami agar kebahagiaan itu abadi…
Seiringan kami dalam melayari…
Hidup kesepian yang sejahtera…


Tetapi Tuhanku…
Seandainya telah kau takdirkan dia bukan milikku,
Bawalah dia jauh dari pandanganku…
Luputkan dia dari ingatanku…
Ya Tuhan…Maha Mengerti
Gantikanlah yang telah hilang,
Meskipun tak akan sama dengan dirinya…

Ya Tuhanku…
Berikanlah kekuatan agar aku rasa bahagia walaupun tanpa dirinya…
Jika benar cinta itu cinta sejati…maka bebaskan itu.
Jika benar cinta itu suci…ia akan datang dengan sendirinya…


Tetapi jika cinta itu pergi dan tidak berkunjung lagi,
Maka anggaplah cinta itu memang tidak wujud dari awal lagi…
Jika benar dia dijadikan untukku…
Maka rapatkanlah hubunganku dengannya…
Tetapi…
Jika dia bukan dijadikan untukku, maka jauhkan aku daripadanya dan
Hapuskanlah perasaanku terhadapnya.

Sesungguhnya aku adalah hamba yg lemah.jauhkan lah maksiat dalam hati ini.

Thursday, February 3, 2011

New Room = New Life ?

Terhitung dari 1 Februari, aku resmi pindah ke Murni 2, flat utk students cewek.
Seminggu lebih pindah barang2 yg hampir 3 tahun memenuhi flat lamaku dgn yasir, well guess, aku pindah2in semuanya sendirian -__-.
Untungnya masih belum banyak students yg balik dr rumah mereka masing2, due to mid-term break, so i can easily move my things. biasanya parking lot di murni 2 sangat penuh, bahkan mereka sampai 'bandel' utk parkir di kawasan 'orang kurang upaya' (baca: utk orang cacat i.e those who are using wheel chair), dan mereka2 akan terkena clamp dan fine 50rm, there are many ways for uniten to generate profits from students.

Ini hari ke3 aku mendiami kamar baruku, tanpa yasir, tanpa astro, tanpa washing machine dan tanpa electronic utilities lainnya lol. yang biasanya tinggal ngerengek ke yasir kalo lg laper, yg biasanya nitip bungkus makanan ke yasir, yg biasanya gangguin yasir kalo lg ngerjain thesis, yang biasanya 'bertengkar' silly things tengah malam. kalau ingin kasih percentage sebelumnya aku baru 50% merasakan merantau dan hidup sendiri. sekarang almost 100%, dan aku ngerasa everything is just changed and different in my perspectives.

Housemates. They are nice though, walaupun semua foreigner tp aku enjoy, alhamdulillah semua muslim so there's no such thing to wear hijab in our flat. Well, ku rasa lebih produktif semenjak pindah, walaupun gampang bgt oversleep. hiks, dulu mungkin sedikit tidur tp banyak bengong dan nganggur, skrg beda, ngerasa banyak banget hal2 yang bermanfaat yg aku bisa perbuat, dan ngerasa kalo waktu itu berharga banget, dan aku lebih sering 'curhat' denganNya.

Ummi always worried about me, she asked abt the housemates, the room, the house, and all the related things. I used to call her everyday, and always make sure if nothing to be worried, I am on His guidance, insyaAllah everything is going well on me.


All in all, praise to Allah, that He always want the best for me, yes, because only Allah knows me best. 

an ayat, currently healing my heart.
"And when I am ill, it is He who cures me” (Qur’an, 26:80)