Jika ditanya apa arti hidup ini, apa jawab kalian?
Jika ditanya apa yang sudah kalian beri pada kehidupan, apa jawab kalian?
Jika ditanya hidup yg bagaimana kalian inginkan, apa jawabnyae?
Kawan, aku bukanlah orang luar biasa. Aku hanya orang yang biasa, yang hanya mencoba untuk memberi sesuatu nilai pada hidup ini, jadi jika kelak ada yg bertanya, aku sudah mempunyai jawabnya.
Kawan, terkadang aku merasa egois, merasa diri ini paling benar, merasa orang lain hanya menyia-nyiakan hidupnya dengan sesuatu yang tidak penting. Tapi, itu menjadi bumerang untuk diriku di masa yang lain. Aku ingin segala sesuatunya proporsional.
Aku terlalu sering menyendiri, jadi mungkin ini salah satu penyebab yang membuatku agak 'berbeda' dengan yang lain. Pemikiran, prinsip dan sebagainya.
Tidak sedikit yang berkata 'aneh lu', 'kuno banget deh', 'udah ga jaman kayak gitu'.
Dan mungkin itu juga yang menyebabkan aku minim sahabat, aku merasa tidak semua teman bisa aku jadikan sahabat, karena menurutku sahabat itu bukan hanya menolong, tapi harus ditolong.
Ya, aku pemilih. Tapi itu tidak menghambat kehidupan sosialku, toh aku punya banyak (sangat) teman. Aku bersyukur, Allah pengen nunjukin ke aku bahwa tiap orang tu beda nanggepinnya, karena hakikatnya tiap insan tu beda. Allah udah nentuin pattern yang beda. Yang sama hanyalah fitrah, ya kita lahir dalam fitrah islam.
Hei, tapi aku merasa bahagia dengan ini semua. Aku merasa bahwa ini benar, dan tidak menyalahi aturan-aturan yang sudah Allah beri, so any objection (again)?
-------------------------------
Satu waktu, dalam suatu obrolan santai di keluarga besarku. Tidak sedikit yang masih berfikiran bahwa cewek ga seharusnya kuliah, ga guna, ga usah belajar tinggi2, toh juga ujung2nya masuk dapur. Aku hanya tersenyum kecut kalau mendengar itu, entah sudah kali keberapa aku mendengarnya. Aku terlahir dari keluarga keturunan arab yang menetap di indonesia, ada sebagian kediktatoran dari para leluhur dulu masih jadi pedoman sebagian besar orang-orang berumur di keluarga ini. (sound extreme, rite?) Tapii aku berusaha melihat positifnya, (mungkin) salah satu alasan dibalik itu semua, karena anak gadis jika keluar dari rumah harus bersama mahram, jadi jika mereka menuntut ilmu lebih tinggi katakanlah kuliah, chance untuk bepergian tanpa mahram sangat besar. feel safe, kan? karena islam itu indah banget, kalau kita bener2 bisa mahamin dengan seksama, secara kaffah.
Dulu, waktu SMA aku merasaterkekang tapi lambat laun aku semakin sadar, bahwa itu semua untuk kebaikanku, karena tiap orang tua pengen ngasih yang terbaik untuk anaknya, walaupun terkadang 'si anak' sulit menerima. Aku juga sempat terkejut, haru, bahagia campur2 rasanya, sewaktu ummi mengizinkanku untuk kuliah. Tidak masalah bagiku kuliah dimana saja, asalkan aku bisa menuntut ilmu, dan dapat ridho orang tua. Alhamdulillah, diizinkanlah anak cewek yang paling imut untuk menuntut ilmu di negeri orang, dan sekarang tinggal sendiri. merantau.
Dulu, waktu SMA aku merasa
Balik ke persoalan tadi, menurut aku dapetin ilmu itu sendiri ga cuma di ruang-ruang sempit dalam kuliah aja, dari berbagai sumber, bahkan dari kehidupan kita sehari-hari, kembali ke diri ini, sejauh mana kita memandang sesuatu itu bernilai sebagai ilmu. Aku merasa setiap detik yg aku lalui adalah pengetahuan yang tak ternilai dari Allah, aku belajar dalamnya.
Aku bukan sok tau, atau sok pintar. Tapi bukankah menuntut ilmu itu wajib?
Rasulullah bersabda (HR Ibnu Majah no 220 dari sahabat Anas r.a) :
Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim
Setiap muslim. Bukan setiap muslimin aja. Muslimat juga wajib ya hehe
Entah kenapa hanya ingin share unek-unek yang tiba-tiba menggelayuti ku tengah malam begini huehe.
Wassalam
No comments:
Post a Comment